BAB 6
Sikap, Motivasi dan Konsep Diri.
A. Pengertian Sikap
Melalui tindakan dan proses
pembelajaran, orang akan mendapatkan kepercayaan dan sikap yang kemudian akan
mempengaruhi perilaku pembeli. Kepercayaan adalah suatu pemikiran deskriptif
yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Suatu sikap menjelaskan suatu
organisasi dari motivasi, perasaan emosional, persepsi dan proses kognitif
kepada suatu aspek. Lebih lanjut sikap adalah cara kita berpikir, merasa dan
bertindak melalui aspek di lingkungan seperti toko retail, program televisi
atau produk. Sikap menuntun orang untuk berperilaku relatif konsisten terhadap
objek yang sama.
Menurut Gordon Allpor dalam Hartono
Sastro wijoyo(2005), Sikap adalah Mempelajari kecenderungan memberikan
tanggapan pada suatu obyek baik disenangi maupun tidak disenangi secara
konsisten. Menurut Hawkins (1980), sikap dapat di definisikan sebagai cara kita
berfikir, merasakan dan bertindak terhadap beberapa aspek. Kinner dan Taylor
(1987) menyatakan bahwa sikap adalah pemandangan individu berdasarkan
pengetahuan penilaian dan proses orientasi tindakan terhadap suatu obyek atau
gejala. Menurut Engel, Blackwell dan Miniard (1992), sikap sebagai suatu
evaluasi menyeluruh yang menunjukan orang berespon dengan cara menguntungkan
atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan obyek atau
alternatif yang diberikan.
Sikap dalam kamus marketing (1995)
juga di definisikan sebagai kondisi mental atau akal budi tertentu yang
mencerminkan suatu pandangan pribadi yang negatif atau positif mengenai suatu
obyek atau konsep, atau suatu keadaan acuh tak acuh yang menunjukan titik
tengah (mid point) diantara dua titik ataupun dua pokok yang saling berlawanan.
B.
Fungsi
sikap
Sikap mempunyai fungsi sebagai
berikut :
§
Fungsi Penyesuaian : Fungsi ini
mengarahkan manusia menuju obyek yang menyenangkan atau menjauhi obyek yang
tidak menyenangkan. Hal ini mendukung konsep utilitarian mengenai maksimasi
hadiah atau penghargaan dan minimisasi hukuman.
§
Fungsi Pertahanan Diri : Sikap
dibentuk untuk melindungi ego atau citra diri terhadap ancaman serta membantu
untuk memenuhi suatu fungsi dalam mempertahankan diri.
§
Fungsi Ekspresi Nilai : Sikap ini
mengekspresikan nilai-nilai tertentu dalam suatu usaha untuk menerjemahkan
nilai-nilai tersebut ke dalam sesuatu yang lebih nyata dan lebih mudah
ditampakkan.
§
Fungsi Pengetahuan : Manusia
membutuhkan suatu dunia yang mempunyai susunan teratur rapi, oleh karena itu
mereka mencari konsistensi, stabilitas, definisi dan pemahaman dari suatu
kebutuhan yang selanjutnya berkembanglah sikap ke arah pencarian pengetahuan.
§
Fungsi Utilitarian : Mengacu pada
ide bahwa orang mengekpresikan perasaan untuk memaksimalkan hukuman yang mereka
terima dari orang lain.
§
Fungsi pembelaan ego : Fungsi sikap
sebagai pembela ego adalah melindungi orang dari kebenaran mendasar tentang
diri sendiri atau dari kenyataan kekejaman dunia luar.
§
Fungsi pembelaan ego atau fungsi
pertahanan harga diri: Mekanisme pembelaan orang fanatik yang tidak mau
mengakui kegelisahan diri mereka yang paling mendasar.
§
Fungsi nilai ekspresif/fungsi
identitas social : Mengacu pada bagaimana seseorang mengekpresikan nilai
sentral mereka kepada orang lain
1.
Komponen Sikap
Para pakar psikologi sosial selalu
mengkaji sikapsebagai komponen dari sistem yang terdiri atas tiga bagian atau
disebut juga skema triadik yaitu; keyakinan mencerminkan komponen kognitif,
sikap merupakan komponen afektif, dan tindakan mencerminkan komponen perilaku
(Atkinson, R, L., Atkinson, R, C., & Hilgard, E, R., 1983:371).
Dewasa ini, definisi yang paling
umum menggabungkan unsur – unsur dari kedua pendekatan, yaitu : sikap terhadap
objek gagasan atau orang tertentu yang merupakan orientasi yang bersifat
menetap dengan komponen – komponen yang merupakan hasil dari suatu interelasi terhadap
sikap, dimana komponen – komponen tersebut menurut Allaport (dalam Mar’at,
1981) ada tiga, yaitu :
·
Komponen kognitif, yaitu komponen
yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang dimiliki seeorang
tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan tesebut kemudian akan terbentuk suatu
keyakinan tertentu tentang objek dari sikap tersebut.
·
Komponen afektif, yaitu komponen
yang terdiri dari seluruh perasaan atau emosi seseorang terhadap suatu objek,
terutama penilaian, yang bersifat evaluatif dan berhubungan erat dengan nilai –
nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya.
·
Komponen konatif, yaitu merupakan
kecenderungan seseorang untuk bertingkah laku yang berhubungan dengan objek
sikapnya.
2.
Sifat-
Sifat Sikap
Seperti kita ketahui
secara umum, bahwa sikap dapat dibagi menjadi dua sifat yaitu sifat negatif dan
sifat positif. Sifat negatif menimbulkan kecenderungan untuk menjauh, memberi
ataupun tidak menyukai keberadaan suatu objek. Sedangkan sifat positif
menimbulkan kecenderungan untuk menyenangi, mendekat, menerima atau bahkan
mengharapkan kehadiran objek tertentu. Sikap selain memiliki dua sifat, juga
memiliki beberapa ciri-ciri antara lain :
a)
Sikap selalu
menggambarkan hubungan subjek dengan objek
b)
Sikap tidak dibawa
sejak lahir tetapi “dipelajari” berdasarkan pengalaman dan latihan
c)
Karena sikap dapat
“dipelajari” maka sikap dapat diubah meskipun sulit
d)
Sikap tidak menghilang
walau kebutuhan sudah terpenuhi
e)
Sikap tidak hanya satu
macam saja melainkan sangat beragam sesuai dengan objek yang menjadi pusat
perhatiannya.
f)
Dalam sikap tersangkut
faktor motivasi dan perasaan.
3.
Penggunaan
Multiatribute Attitude Model untuk memahami sikap konsumen
·
The attribute-toward-object model
Digunakan khususnya
menilai sikap konsumen terhadap satu kategori produk atau merk spesifik. Hal
ini untuk menilai fungsi kehadiran dan evaluasi terhadap sesuatu.Pembentukan
sikap konsumen yang dimunculkan karena telah merasakan sebuah objek. Hal ini
mempengaruhi pembentukan sikap selanjutnya.
·
The attitude-toward-behavior model
Lebih digunakan untuk menilai tanggapan
konsumen melalui tingkah laku daripada sikap terhadap objek. Pembentukan sikap
konsumen akan ditunjukan berupa tingkah laku konsumen yang berupa pembelian
ditempat itu.
·
Theory of-reasoned-action model
Menurut teori ini
pengukuran sikap yang tepat seharusnya didasarkan pada tindakan pembelian atau
penggunaan merk produk bukan pada merek itu sendiri tindakan pembelian dan
mengkonsumsi produk pada akhirnya akan menentukan tingkat kepuasan.
4.
Pentingnya
Feeling Dalam Memahami Sikap
Sikap mulai menjadi
fokus pembahasan dalam ilmu sosial semenjak awal abad 20. Secara bahasa, Oxford
Advanced Learner Dictionary (Hornby, 1974) mencantumkan bahwa sikap (attitude),
berasal dari bahasa Italia attitudine yaitu “Manner of placing or holding the
body, and Way of feeling.
5.
Dinamika
proses motivasi
Proses motivasi :
Tujuan. Perusahaan
harus bias menentukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai, baru kemudian
konsumen dimotivasi ke arah itu.
Mengetahui kepentingan. Perusahaan harus bisa
mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perusahaan
semata Komunikasi efektif. Melakukan
komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa
yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa mereka dapatkan.
Integrasi tujuan. Proses motivasi perlu untuk
menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. Tujuan perusahaan
adalah untuk mencari laba serta perluasan pasar.
Tujuan individu
konasumen adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan.kedua kepentingan di atas
harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
Fasilitas. Perusahaan
memberikan fasilitas agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan.
6.
Kegunaan
dan Stabilitas Pola Motivasi
Motivasi merupakan dorongan/tenaga pendorong
pada diri individu/seseorang untuk melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhannya
yang belum terpenuhi. Motivasi konsumen
Dalam menjawab
pertanyaan mengenai mengapa seseorang membeli produk tertentu, hal ini
berhubungan dengan motivasi seorang konsumen. Motivasi konsumen mewakili
dorongan untuk memuaskan kebutuhan baik yang bersifat fisiologis maupun
psikologis melalui pembelian dan penggunaan suatu produk.
7.
Memahami
kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
§ Fisiologis. Dasar-dasar kelangsungan hidup,
termasuk rasa lapar, haus dan kebutuhan hidup lainnya.
§ Keamanan berkenaan dengan kelangsungan hidup
fisik dan keamanan Afiliasi dan pemilikan. Kebutuhan untuk diterima oleh
orang lain, menjadi orang penting bagi mereka.
§ Prestasi. Keinginan dasar akan keberhasilan
dalam memenuhi tujuan pribadi Kekuasaaan.
§ Keinginan untuk mendapat kendali atas nasib
sendiri dan juga nasib orang lain
§ Ekspresi diri.
§ Kebutuhan mengembangkan kebebasan dalam
ekspresi diri dipandang penting oleh orang lain.
§ Urutan dan pengertian. Keinginan untuk
mencapai aktualisasi diri melalui pengetahuan,
pengertian, sistematisasi
dan pembangunan system lain.Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar